BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Tujuan
pendidikan dalam Sistem Pendidikan Nasional adalah membentuk manusia Indonesia
seutuhnya dalam arti tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas, maka
harus didukung oleh tenaga pendidik yang berkinerja baik. Kinerja tenaga
pendidik akan bisa ditingkatkan bila didukung dengan adanya supervisi, motivasi
dan pemberian bimbingan yang baik.
Kepala sekolah
memegang peranan
penting terhadap kinerja tenaga pendidik dan juga perkembangan sekolah. Oleh
karena itu, ia harus memiliki jiwa kepemimpinan untuk mengatur para guru,
pegawai tata usaha dan pegawai sekolah lainnya. Dalam hal ini, kepala sekolah
tidak hanya mengatur para guru saja, melainkan juga ketatausahaan sekolah
siswa, hubungan sekolah dengan masyarakat dan orang tua siswa. Tercapai
tidaknya tujuan sekolah sangat bergantung pada kebijaksanaan yang diterapkan
kepala sekolah terhadap seluruh personal sekolah. Dalam melaksanakan fungsinya
sebagai pimpinan organisasi pendidikan di sekolah, kepala sekolah harus
memiliki berbagai persyaratan agar ia dapat menjalankan tugasnya dengan
baik. Masing-masing persyaratan ini saling berkaitan antara yang satu dengan
yang lainnya. Diantaranya adalah memiliki ijazah, kemampuan mengajar,
kepribadian yang baik serta memiliki pengalaman kerja.
Kepala sekolah
harus menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai administrator, karena
administrasi sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa sokongan dari kepala
sekolah.Selain membuat perencanaan, kepala sekolah juga harus membuat struktur
organisasi sekolah dengan baik, dengan tujuan untuk membagi tugas masing-masing
anggotanya dan harus bisa menyesuaikan antara tugas dan kemampuannya, sehingga
bisa bekerja secara optimal.
Guru sebagai ujung tombak yang utama dalam pendidikan,
mempunyai peran mengadakan pembelajaran. Dalam melaksanakan perannya tersebut
harus melakukan berbagai kegiatan antara lain merencanakan, menyiapkan,
menyelenggarakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Supaya guru dapat
menjalankan perannya dengan baik, maka guru harus menguasai sejumlah kompetensi
yang telah ditetapkan dan bekerja dengan professional. Selain itu juga harus
ada pembinaan dan pengawasan yang baik dari kepala sekolah untuk meningkatkan
kinerja guru sehingga tercipta suasana pembelajaran yang berkualitas dan pada
akhirnya bisa meningkatkan kualitas pendidikan.
Kinerja guru yang kurang professional, seperti diungkapkan
oleh Mulyasa, “Dalam praktek kehidupan sehari-hari, masih banyak guru yang
melakukan kesalahan-kesalahan dalam menunaikan tugas dan fungsinnya.
Kesalahan-kesalahan tersebut sering kali tidak disadari oleh para guru, bahkan
masih banyak diantaranya menganggap hal biasa dan wajar.”
Dari latar
belakang masalah diatas, sebagian dari tugas dan fungsi kepala sekolah yaitu
sebagi administrator, maka penulis menyajikan makalah dengan judul ”Kepala
Sekolah sebagai Administrator Pendidikan”.
B. TUJUAN
MASALAH
Berdasarkan
rumusan masalah tersebut, maka tujuan pembahasan dari makalah ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui bagaimanakah pengertian kepala sekolah.
2.
Untuk
mengetahui bagaimanakah standar kepala sekolah.
3.
Untuk
mengetahui bagaimanakah kepala
sekolah sebagai administrator pendidikan.
C. PERMASALAHAN
1.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang yang telah penulis utarakan di atas, maka
indentifikasi masalah yang dapat penulis utarakan adalah :
a.
Bagaimana
pengertian Kepala Sekolah itu ?
b.
Bagaimana standar Kepala Sekolah ?
c.
Bagaimanakah
peran Kepala Sekolah sebagai administrator pendidikan
?
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah diatas, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
a.
Apa
pengertian dari Kepala Sekolah ?
b.
Bagaimana standar Kepala Sekolah ?
c.
Bagaimanakah
peran Kepala Sekolah sebagai administrator pendidikan
?
3.
Batasan Masalah
Masalah peran kepala
sekolah sebagai administrator sangatlah
luas dan kompleks. Agar pembahasan lebih terarah, makalah ini hanya membahas tentang :
a.
Apa
pengertian dari Kepala Sekolah ?
b.
Bagaimana standar Kepala Sekolah ?
c.
Apa
saja peran Kepala Sekolah sebagai administrator pendidikan
?
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah
disusun dengan urutan sebagai berikut :
Bab
|
I
|
:
|
Pendahuluan, menjelaskan latar belakang, tujuan, identifikasi
masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah dan sistematika penulisan.
|
Bab
|
II
|
:
|
Pembahasan, menjelaskan mengenai permasalahan
|
Bab
|
III
|
:
|
Penutup, menjelaskan isi kesimpulan dan saran
|
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
KEPALA SEKOLAH
Kepala
sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah.
Meskipun sebagai guru yang mendapat tugas tambahan, kepala sekolah merupakan
orang yang paling betanggung jawab terhadap aplikasi prinsip-prinsip
administrasi pendidikan yang inovatif di sekolah.
Sebagai
orang yang mendapat tugas tambahan berarti tugas pokok kepala sekolah tersebut
adalah guru yaitu sebagai tenaga pengajar dan pendidik, di sini berarti dalam
suatu sekolah seorang kepala sekolah harus mempunyai tugas sebagai seorang guru
yang melaksanakan atau memberikan pelajaran atau mengajar bidang studi tertentu
atau memberikan bimbingan. Berarti kepala sekolah menduduki dua fungsi yaitu
sebagai tenaga kependidikan dan tenaga pendidik.
Dalam
kadar tertentu kepala sekolah sebagai pimpinan sebuah unit kerja, mempunyai
peran yang sama dengan unit kerja lainnya. Ia harus dapat memastikan bahwa
sistem kerjanya berjalan lancar dan
semua sumber daya yang diperlukan untuk mencapai hasil harus tersedia
secukupnya dengan kualitas yang memadai.
Namun
ketika memperhatikan pasal-pasal pada Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 ternyata
para Calon Kepala Sekolah dihadapkan pada penafsiran ganda. Artinya kualifikasi
dan kompetensi tersebut bisa diartikan sebagai syarat memasuki wilayah profesi
kepala sekolah. Setelah yang bersangkutan diangkat sebagai kepala sekolah maka
statusnya sebagai pendidik/guru menjadi lepas. Namun bisa pula ditafsirkan
sebagai memperkuat status lama yakni "hanya" seorang guru yang diberi
tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Jika itu yang terjadi maka sebelah
kakinya masih menginjakkan ke wilayah profesi guru, dan sebelah lagi menginjak
profesi kepala sekolah.
Secara
finansial jabatan kepala sekolah tidak terlalu memberi janji resmi bagi
kehidupan yang jauh lebih layak dibandingkan dengan para guru lainnya. Sedikit
sekali fasilitas yang disediakan
bagi seorang kepala sekolah. Namun sekalipun dengan fasilitas yang sangat minim
dalam kenyataannya para guru umumnya berlomba-lomba untuk dapat diangkat
sebagai kepala sekolah.
Peran
utama kepala sekolah adalah peran sebagai pemimpin pendidikan. Kepemimpinan
pendidikan harus mengacu pada kualitas tertentu yang harus dimiliki kepala
sekolah untuk dapat mengembang tanggung jawabnya agar kepemimpinan
pendidikannya berhasil. Kualitas itu adalah, pertama, kepala sekolah harus tahu
persis apa yang diinginkannya (visi). Kedua, kepala sekolah harus memiliki
sejumlah kompetensi untuk melaksanakan misi,. Ketiga, kepala sekolah harus
memiliki karakter tertentu yang menunjukkan integritasnya. Keempat, kepala
sekolah harus memiliki sejumlah keyakinan untuk dapat berkinerja sebagaimana
yang dituntut baginya yang bersumber dari nilai-nilai agama dan moral yang
dianutnya.
Seorang
kepala sekolah pada hakekatnya adalah pemimpin yang menggerakkan, mempengaruhi,
memberi motivasi, serta mengarahkan orang di dalam organisasi atau lembaga
pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
B. STANDAR
KEPALA SEKOLAH
Kepala sekolah harus mempunyai
kompetensi-kompetensi tertentu yang lebih dibanding dengan guru lain, baik dari
segi kepribadian, manajerial, sosial dan segi yang lain. Berikut adalah standar
kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah berdasar PERMEN DINKNAS No 13 tahun 2007 :
1.
Kualifikasi
Kualifikasi
Umum Kepala Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut :
a.
Memiliki kualifikasi akademik sarjana ( S1 ) atau
diploma empat ( D-IV ) kependidikan
atau nonkependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi.
b.
Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi-tingginya
56 tahun.
c.
Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 ( lima ) tahun
menurut jenjang sekolah masing-masing, kecuali di Taman
Kanak-kanak/Raudhatul Athfal ( TK/RA )
memiliki pengalaman mengajar sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA; dan
d.
Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi
pegawai negeri sipil ( PNS ) dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan
yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga yang berwenang.
2.
Kompetensi
a.
Kepribadian
·
Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi
akhlak mulia, dan menjadI teladan
akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
·
Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
·
Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan
diri sebagai kepala sekolah/madrasah.
·
Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi.
·
Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam
pekerjaan sebagai kepala sekolah/ madrasah.
·
Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin
pendidikan.
b.
Manajerial
·
Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk
berbagai tingkatan perencanaan.
·
Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai
dengan kebutuhan.
·
Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka
pendayagunaan sumber daya sekolah/ madrasah secara optimal.
·
Mengelola perubahan dan pengembangan
sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif.
·
Menciptakan budaya dan iklim sekolah/ madrasah yang
kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
·
Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan
sumber daya manusia secara optimal.
·
Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah
dalam rangka pendayagunaan secara optimal.
·
Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat
dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/
madrasah.
·
Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan
peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
·
Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
·
Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan
prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien.
·
Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam
mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah.
·
Mengelola unit layanan khusus sekolah/ madrasah
dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di
sekolah/madrasah.
·
Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam
mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
·
Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi
peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.
·
Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan sekolah/ madrasah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjutnya.
c.
Kewirausahaan
·
Menciptakan
inovasi yang berguna bagi
pengembangan sekolah/madrasah.
·
Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan
sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
·
Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
·
Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik
dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
·
Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi / jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.
d.
Supervisi
·
Merencanakan
program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
·
Melaksanakan
supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik
supervisi yang tepat.
·
Menindaklanjuti hasil supervise akademik terhadap
guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
e. Sosial
·
Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan
sekolah/madrasah.
·
Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
·
Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau
kelompok lain.
C. KEPALA
SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR
Kepala sekolah sebagai administrator menurut Mulyasa
memiliki hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktifitas pengelolaan
administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh
program sekolah secara spesifik. Kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk
mengelola kurikulum, administrasi peserta didik, administrasi personalia,
administrasi kearsipan dan administrasi keuangan.” Kegiatan tersebut perlu
dilakukan dengan cara efektif dan efisien agar dapat menunjang produktifitas
sekolah.
Lebih lanjut Purwanto sebagaimana dikutip Baharudin dalam
buku Manajemen Pendidikan Islam menjelaskan pengertian administrasi pendidikan
adalah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik
personal, spiritual maupun material, yang bersangku paut dengan pencapaian
tujuan.
Kemampuan - kemampuan kepala sekolah terkait sebagai administrator
dapat dijabarkan dalam tugas-tugas operasional berikut :
1. Kemampuan kurikulum harus diwujudkan dalam penyusunan
kelengkapan data administrasi bimbingan konseling, adminstrasi kegiatan
praktikum dan kelengkapan data administrasi kegiatan belajar mengajar.
2. Kemampuan mengelola administrasi peserta didik harus
diwujudkan dalam penyusunan kelengkapan data administrasi peserta didik,
penyusunan kelengkapan data administrasi kegiatan ekstrakurikuler dan
penyusunan data admnistrasi hubungan sekolah dengan orang tua dan peserta
didik.
3. Kemampuan mengelola administrasi personalia harus
diwujudkan dalam pengembangan kelengkapan data administrasi tenaga guru serta
pengembangan kelengkapan data administrasi tenaga kependidikan seperti
pustakawan, pegawai tata usaha, penjaga sekolah dan teknisi.
4. Kemampuan mengelola administrasi sarana dan prasarana
harus diwujudkan dalam pengembangan kelengkapan data administrasi gedung dan
ruang, pengembangandata administrasi meubeler, pengembangan kelengkapan data
administrasi alat kantor (AMK), pengembangan kelengkapan data administrsi buku
atau bahan pustaka, kelengkapan data administrsi alat laboratorium, serta
pengembangan kelengkapan data administrsi alat bengkel.
5. Kemampuan mengelola administrasi kearsipan harus
diwujudkan dalam pengembangan kelengkapan data administrsi surat masuk,
kelengkapan data administrsi surat keluar, pengembangan kelengkapan data
administrsi surat keputusan, pengembangan kelengkapan data administrsi surat
edaran.
6. Kemampuan mengelola administrasi keuangan diwujuudkan
dalam pengembangan administrasi keuangan rutin, pengembangan administrasi
keuangan yang bersumber dari masyarakat dan orang tua peserta didik, dari
pemerintah diantaranya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Pengembangan
proposal untuk mencari bantuan keuangan dan pengembangan propposal untuk
mencari berbagai kemungkinan dalam mendapatkan bantuan keuangan dari berbagai
pihak yang tidak mengikat.
Herk (1994) menyarankan agar kepala sekolah sebagai
administrator tidak memandang guru sebagai bawahan, melainkan sebagai teman
sejawat. Sikap dan
perilaku administrator hendaknya bisa membuat guru-guru lebih merasa dihargai dan dihormati kemampuan
profesionalnya. Sehingga guru-guru tidak segan menanyakan dan mendiskusikan
sesuatu yang berkaitan dengan tugasnya kepada administrator. Komunikasi antar
guru dan administrator akan menjadi lancar. Situasi ini akan mempermudah
administrator memberi drongan kepada guru-guru untuk meningkatkan prestasi
kerja mereka.
Untuk mensukseskan tugasnya, maka administrator hendaknya
memiliki ketrampilan sebagai berikut :
1.
Ketrampilan
konsep adalah suatu ketrampilan untuk menciptakan konsep-konsep baru baik untuk
kepentingan manajemen maupun administrasi sekolah.
2.
Kemampuan
manusiawi adalah kemampuan administrator untuk berkomunikasi, membina dan
menunjukkan perilaku kepada para personalia sekolah terutama para guru.
3.
Ketrampilan
tehnik adalah ketrampilan tentang tehnik-tehnik mendidik, mengajar dan
ketatausahaan.
Menurut Purwanto Kepala sekolah sebagai administrator
pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran di sekolah. Oleh karena itu untuk melaksanakan tugasnya dengan baik,
kepala sekolah hendaknya memahami, menguasai dan mampu melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan tugasnya sebagai administrator.
Adapun tugas dan fungsi dari
kepala sekolah sebagai administrator adalah sebagai berikut :
1.
Membuat
Perencanaan
Salah satu fungsi utama dan pertama dari kepala sekolah
adalah membuat perencanaan. Perencanaan merupakan syarat mutlak bagi setiap
organisasi atau kelompok agar dapat berjalan dengan baik. Dalam rangka membuat
perencanaan, kepala sekolah paling harus membuat rencana tahunan, dalam rencana
tahunan hendaklah mencakup bidang-bidang berikut ini :
a.
Program
pengajaran. Termasuk dalam program pengajaran antara lain; pembagian tugas
mengajar, pengadaan buku-buku pelajaran, alat-alat pembelajaran.
b.
Kesiswaan,
antara lain; syarat-syarat penerimaan murid baru, pengelompokan siswa,
pembagian kelas, pelayanan bimbingan dan konseling dan pelayanan kesehatan.
c.
Kepegawaian,
antara lain; penerimaan guru baru, pembagian tugas guru dan pegawai, mutasi
atau promosi guru dan pegawai.
d.
Keuangan,
mencakup pengadaan dan pengelolaan keuangan untuk berbagai kegiatan yang telah
direncanakan.
e.
Perlengkapan,
antara lain meliputi; sarana dan prasarana sekolah, rehabilitasi gedung,
penambahan ruang kelas dan lainnya.
Perlu
diperhatikan oleh kepala sekolah, bahwa dalam membuat perencanaan tersebut,
harus diperhitungkan dengan matang, selain itu perencanaan juga harus
transparan dan dilakukan dengan musyawarah dengan pegawai, dewan guru dan atau
komite sekolah.
2. Menyusun Organisasi Sekolah
Organisasi
mengambarkan adanya pembidangan fungsi dan tugas dari masing-masing kesatuan.
Dalam suatu susunan dan struktur organisasi dapat dilihat bidang, tugas dan
fungsi masing-masing kesatuan, serta hubungan vertikal horizontal antara
kesatuan-kesatuan tersebut. Dengan kata lain, dengan melihat struktur
organisasi dapat diketahui bentuk pola hubungan.
Maka dari
semua itu, kepala sekolah sebagai administrator pendidikan harus menyusun
organisasi sekolah yang dipimpinnya, melaksanakan pembagian tugas dan wewenangnya
kepada guru-guru serta pegawai sekolah sesuai dengan struktur organisasi yang
telah disusun dan disepakati.
Untuk
mmenyusun organisasi sekolah yang baik, perlu memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
a.
Mempunyai
tujuan yang jelas.
b.
Para anggotanya
menerima dan memahami tujuan tersebut.
c.
Adanya
kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan dan kesatuan
pikiran.
d.
Adanya
keatuan perintah.
e.
Adanya
keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang dalam organisasi
tersebut.
f.
Adanya
pembagian tugas pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan atau
bakat masing-masing.
g.
Struktur
organisasi hendaknya disusun sesederhana mungkin, sesuai dengan kebutuhan
koordinasi, pengawasan dan pengendalian.
h.
Pola
organisasi hendaknya relatif permanen.
i.
Adanya
jaminan keamanan/kenyamanan dalam bekerja.
j.
Garis-garis
kekuasaan dan tanggung jawab serta hierarki tata kerjanya jelas tergambar dalam
struktur atau bagan organisasi.
3. Bertindak sebagai Koordinator dan Pengarah
Dengan adanya bermacam-macam
tugas dan pekerjaan yang dilakukan setiap personal dalam struktur organisasi
sekolah maka memerlukan adanya koordinasi dan pengarahan dari kepala sekolah.
Adanya koordinasi dari kepala sekolah yang baik dapat menghindarkan dari adanya
persaingan yang tidak sehat, baik antar personal maupun antar bagian yang ada
dalam sekolahan tersebut. Dengan adanya koordinator yang baik maka akan
tercipta suasana kekeluargaan, saling tolong menolong dalam mengerjakan tugas,
saling membantu untuk menggapai tujuan bersama, baik dalam hal pembelajaran dan
administrasi. Dengan demikian, kualitas pendidikan di sekolah tersebut dapat
ditingkatkan.
4. Melaksanakan Pengelolaan Kepegawaian
Kepala sekolah harus dapat
melakukan pengelolaan kepegawaian, atau manajemen pegawai, yang meliputi; (1)
perencanaan pegawai, (2) pengadaan pegawai, (3) pembinaan dan pengembangan
pegawai, (4) promosi dan mutasi, (5) pemberhentian pegawai, (6) kompensasi, dan
(7) penilaian pegawai. Semua itu perlu dilakukan dengan baik dan benar agar apa
yang diharapkan tercapai, yakni tersedianya tanaga kependidikan Islam yang
diperlukan dengan kuaifikasi dan kemampuan yang sesuai serta dapat melaksanakan
pekerjaan dengan baik dan berkualitas.
Perencanaan pegawai merupakan
kegiatan untuk menentukan kebutuhan pegawai, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif untuk sekaran dan masa depan. Penyuusunan rencana personalia yang
baik dan tepat memerlukan informasi yang lengkap danjeas tentang pekerjaan atau
tugas yang harus dilakukan dalam organisasi. Oleh karena itu, sebelum menyusun
rencana, perlu dilakukan analisis pekerjaan dan analisis jabatan untuk
memperoleh deskripsi pekerjaan.
Pengadaan pegawai merupakan
kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pegawai dalam suatu lembaga, baik jumlah
maupun kualitasnya. Untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan,
perlu dilakukan kegiatan rekruitmen, yaitu usaha usaha untuk mencari dan
mendapatkan calon-calon pegawai yang memenuhi syarat.
Selanjutnya diadakan pembinaan
dan pengembangan pegawai-pegawai yang sudah direkrut. Hal ini sangat perlu
dilakukan untuk memperbaiki, menjaga dan mmeningkatkat kinerja pegawai.
Kegiatan ini tidak hanya menyangkut aspek kemampuan, tetapi juga menyangkut
karier pegawai.
Setelah diperoleh dan
ditentukan calon pegawai yang akan diterima, kegiatan yang selanjutnya adalah
mengusahakan supaya calon tersebut menjadi anggota organisasi yang sah sehingga
mempunyai hak dan kewajiban sebagai anggota organisasi atau lembaga. Setelah
pengangkatan pegawai maka akan dialakukan penempatan atau penugasan kepada
pegawai tersebut.
Pemberhentian pegawai adalah
putusnya hubungan kerja sama antara pegawai tersebut dengan organisasi atau
lembaga yang sebelumnya ia bekerja di sana.
Kompensasi adalah balas jasa
yang diberikan organisasi kepada pegawai, yang dapat dinilai dengan uang dan
mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap. Pemberian kommpensasi, selain
dalam bentuk gaji, dapat berupa tunjangan, fasilitas perumahan, kendaraan dan
lain sebagainya.
Kegiatan selanjutnya adalah evaluasi
atau penilaian dari pelaksanaan fungsi-fungsi yang dikemukakan diatas.
Penilaian tenaga kependidikan ini difokuskan pada prestasi individu dan peran
sertanya dalam kegiatan sekolah. Penilaian ini tidak hanya penting bagi
sekolah, tetapi juga bagi pegawai itu sendiri.
Ketujuh fungsi manajemen
diatas harus dilaksanakan dengan cermat, rapi dan teratur, demi berhasilnya
pengelolaan kepegawaian dalam sebuah lembaga pendidikan. Semua hal tersebut
tidak terlepas dari kepiawaian dalam manajemen dari seorang kepala sekolah
sebagai pemimpin dari organisasi sekolah di samping juga adanya kerja sama yang
selaras antar pegawai.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Pengertian
kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan. Sebagai pemimpin harus mampu menggerakkan,
mempengaruhi, memberi motivasi, serta mengarahkan orang di dalam organisasi
atau lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
2.
Untuk
menjamin mutu kepala sekolah perlu adanya standar khusus kepala sekolah, yaitu
yang menyangkut : kompetensi Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi,
Sosial
3.
Peran kepala
sekolah sebagai administrator pendidikan, meliputi :
a. Menyusun atau membuat perencanaan.
b. Menyusun organisasi sekolah.
c. Menjadi koordinator dan pengarah.
d. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian.
B. KRITIK DAN SARAN
1.
Kepada calon kepala sekolah/madrasah hendaknya
memahami apa peran dan fungsi kepala sekolah dan mengerti kompetensi dan syarat
lain lain yang menjadi prasyarat kepala sekolah agar setelah menjadi kepala
sekolah dapat mengelola pendidikan dengan baik.
2.
Kepada para kepala sekolah: Kepala sekolah
mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar terhadap kemajuan pendidikan,
untuk itu semua kepala sekolah/madrasah harus melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebaik-baiknya.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dan
Yuliana, Lia. 1985. Manajemen Pendidikan. Yoyakarta : Aditya Media.
Baharudin,
Moh. Makin. 2010. Manajemen Pendidikan Islam. Malang : UIN Maliki Press.
http:// litbangkemdiknas.net
Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru
Profesional : Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Mulyono. 2009. Educational leadership. Malang : UIN-Malang Press.
Purwanto, Ngalim.2007. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sulistyorini. 2008. Kepemimpinan
Kepala Sekolah dalam Pengembangan Sekolah Dasar. Jember : CSS.
Sulistyorini. 2006. Manajemen
Pendidikan Islam. Surabaya : ELKAF.
Casino - Goyang Cafe
BalasHapusCasino - 탱글 다희 성인 방송 Casino. Play and win. Welcome to Goyang Cafe, your home for 토토 사이트 홍보 a bet365 가상 축구 unique 블랙잭 experience. It's not 무료슬롯머신 just a casino, this is an online